Saiful Rokib,S.Pd.I

Saiful Rokib adalah seorang pria sederhana yang dilahirkan sepasang petani yang tinggal di sebuah desa pinggir pantai. Pendidikan SD hingga SMA ia tempuh di Kab...

Selengkapnya
Navigasi Web
KEMAJUAN BIDANG SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA DIMASA DINASTI ABBASIYAH Tagur ke-77
ilustrasi kebudayaan Dinasti Abbasiyah

KEMAJUAN BIDANG SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA DIMASA DINASTI ABBASIYAH Tagur ke-77

Dinasti Abbasiyah yang merupakan dinasti yang melanjutkan estafet kekuasaan Dinasti Umayyah yang wilayahnya meliputi Mesir, Sudan, Libya, Maroko, Aljazair, Nubia di Benua Afrika. Semenanjung Arab, Persia, Iraq, Suriah, Asia Tengah hingga perbatasan Cina di Benua Asia. Sisilia, Antiokia, Siprus, Cappadocia, Malatia dan lainnya di Benua Eropa. Begitu luasnya wilayah Dinasti Abbasiyah sehingga memerlukan kepiawaian seorang khalifah dalam mengatur wilayah tersebut.

A. SISTEM SOSIAL

Menurut Jarzid Zaidan, masyarakat Abbasiyah terbagi dalam 2 kelompok besar, kelas khusus dan kelas umum. Pertama, kelas khusus, terdiri dari: a). Khalifah, b). Keluarga khalifah dan Bani Hasyim, c). Para pejabat negara, d). Para bangsawan Quraisy tapi bukan Bani Hasyim, dan e). Para petugas khusus yang terdiri dari para tentara dan pegawai istana. Kedua, kelas umum, terdiri dari: a). Para seniman, b). Para ulama, fuqaha (ahli fiqih) dan pujangga (sastrawan), c). Para saudagar dan pengusaha, d). Para tukang dan petani.

DSADBA,NB

B. SISTEM EKONOMI

Wilayah Dinasti Abbasiyah yang sangat luas berdampak pada beragamnya sumber ekonomi masyarakatnya. Adapun kemajuan Dinasti Abbasiyah dalam bidang ekonomi antara lain:

1. Meningkatnya kegiatan perindustrian (kain linen di Mesir, sutera di Syiria dan Irak serta kertas di Samarkand).

2. Meningkatnya hasil pertanian (gandum di Mesir dan kurma di Irak). Selain itu, terdapat pula Lembah Sawad, yakni sebuah lembah sangat subur di dekat Kota Baghdad yang menghasilkan berbagai macam hasil pertanian seperti gandum, padi, kurma, wijen, kapas, rami, kacang, jeruk, kacang, terong, tebu, sayuran dan berbagai jenis bunga.

3. Menjalin hubungan dagang dengan Dinasti Tang[1] di Cina. Jalur yang terkenal dalam perdagangan ini disebut sebagai Jalur Sutera (Silk Road).

4. Melakukan pertambangan emas di Nubia dan Sudan bagian barat. Keduanya merupakan negara di Benua Afrika yang kaya akan sumber daya mineral.

5. Membangun fasilitas pendukung dalam perdagangan seperti membuat sumur-sumur dan tempat persinggahan pada jalur yang dilewati kafilah dagang.

6. Membangun armada laut untuk melindungi kapal-kapal datang yang datang dan pergi di pelabuhan-pelabuhan milik Dinasti Abbasiyah dan juga menghalau bajak laut.

7. Meringankan bahkan menghapuskan pajak hasil bumi, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat Dinasti Abbasiyah.

8. Menerbitkan mata uang koin emas. Seperti yang dilansir dari Kompas.com, tanggal 24 Agustus 2020 telah ditemukan 425 keping koin emas Dinasti Abbasiyah di Israel.[2] Selain mata uang emas (disebut dinar), Dinasti Abbasiyah juga menerbitkan mata uang koin dari perak (disebut dirham) dan mata uang tembaga (disebut fulus).

C. SISTEM BUDAYA

Dinasti Abbadiyah memiliki kemajemukan budaya karena luas wilayahnya yang mencakup Benua Afrika, Asia dan juga Eropa. Paling tidak ada 4 kebudayaan yang ada dalam Dinasti Abbasiyah.

1. Kebudayaan Arab

Kebudayaan Arab sangat berpengaruh dalam Dinasti Abbasiyah, karena para khalifah Dinasti Abbasiyah adalah keturunan suku Quraisy yang notabene adalah orang-orang Arab. Wilayah Dinasti Abbasiyah yang berkebudayaan Arab juga sangat luas.

2. Kebudayaan Persia

Kebudayaan Persia mulai muncul saat Khalifah Abu Ja’far Al-Manshur memindahkan ibu kota Dinasti Abbasiyah dari Kufah yang berbudaya Arab menuju Baghdad yang berbudaya Persia. Pengaruh kebudayaan Persia makin kuat setelah terbentuknya lembaga wizarah/kementerian. Perdana menteri dari Persia adalah keluarga Barmak. Diawali oleh Khalid bin Barmak, dan dilanjutkan oleh anak keturunannya.

3. Kebudayaan Yunani/Grik

Kebudayaan Yunani masuk berbarengan dengan kegiatan penerjemahan literature berbahasa Yunani dan juga penaklukan-penaklukan. Pusat-pusat kebudayaan Yunani antara lain:

a. Jundaisabur merupakan pusat pendidikan tinggi dalam bidang kedokteran yang bahasa pengantarnya adalah bahasa Yunani.

b. Harran, merupakan kota pertemuan berbagai peradaban.

c. Iskandariyah/Alexandria merupakan ibu kota Mesir saat menjadi wilayah Kekaisaran Yunani.

4. Kebudayaan India

Kebudayaan India masuk melalu jalur perdagangan dan juga penaklukan. Kebudayaan India juga masuk secara tidak langsung melalui kebudayaan Persia.

[1] Dinasti Tang (唐朝) yang memerintah dari tahun 618 hingga 907 diperintah oleh kaisar-kaisar bermarga Li (李). Didirikan oleh seorang jenderal Sui bernama Li Yuan yang naik tahta sebagai Kaisar Tang Gaozu setelah berhasil mempersatukan negara yang sempat terpecah-belah pasca runtuhnya Dinasti Sui. (https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Kaisar_Dinasti_Tang)

[2] https://www.kompas.com/global/read/2020/08/24/163318270/israel-temukan-harta-karun-425-koin-emas-di-bawah-tanah-peninggalan?page=all

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post